1. Ikhlas. Niatkan rumah tangga untuk mencapai ridho ilahii. Sehingga ini menjadi orientasi segala-galanya di dalam rumah tangga.
2. Menegakkan Sunnah Rasul. Jadikan semua aktivitas rumah tangga tidak ada yang bersebrangan dengan Sunnah Rasulillah. Sunnah itulah yang mengatur segala aktivitas rumah tangga.
Dengan kata lain. Rumah tangga hanya akan menjalankan aktivitas yangg tidak bersebrangan dengan Sunnah Rasul.
3. Siap mendapatkan kekurangan pasangan.
Dalam hal ini. Masing masing suami dan istri harus siap-siap mendapatkan kekurangan yang ada pada pasangannya.
Karena dia menikahi seorang manusia. Dan manusia adalah tempatnya salah dan khilaf.
Maka kesalahan dan kekurangan pasangan akan semakin tampak dirumah tangga disebab interaksi tanpa batas waktu lagi.
Banyak orang yang kaget dan tidak siap mendapatkan kekurangan pasangannya sehingga dalam waktu yang singkat kebahagiaan rumah tanggapun akan sirna.
4. Siap untuk merubah kekurangan dan kekhilafan. Kalau yang tadi adalah kekurangan pasangan. Maka yang ini adalah kekurangan kita sendiri sebagai suami atau istri.
Kita adalah manusia dan pasti punya kekhilafan dan kekurangan yang melekat pada diri kita.
Jadilah suami dan istri yang siap untuk merubah kekurangan tersebut dan jangan berkata… itulah aku dan sifatku dan kamu harus terima apa adanya. Karena aku tidak kuasa merubahnya. Tidak, kebiasaan sesuatu yang bisa dirubah walau membutuhkan waktu dan support kuat dari orang yang menyayangi dan mencintai.
Jangan biarkan kekurangan diri menjadi pembatas dan penghalang kebahagiaan di rumah tangga.
5. Selalu beribadah. Jadikan kebiasaan bersama pasangan suami istri adalah ibadah, shalat, membaca alquran, berinfak dll.
Karena kebersamaan diatas ketaatan akan menjadi hubungan suami istri indah tanpa batas.
Sehingga keinginan bersama tidak semata mata cinta yg dengan mudah akan sirna seiring perjalanan hari dan pergantian tahun.
Namun manakala pasangan ingin bersama untuk melakukan suatu ibadah maka ini akan menjadi sesuatu yg sangat indah menghiasi pertemuan suami dan istri disetiap aktivitas kebersamaan.
6. Jadilah manusia pemaaf.
Emosi tidak akan memberikan solusi, ingat itu selalu! kita mengira bahwa dengan marah urusan kita akan mudah, salah, salah sekali, justru dengan emosi urusan kita semakin tidak menentu dan semakin jauh dari solusi, bahkan yang ada masalah semakin besar dan meluas. Yang awalnya hanya perkara kecil gampang berubah menjadi bencana dahsyat.
Ditulis oleh : Maududi Abdullah
Ujung Padang Riau, 12 Robi’u Akhir 1441 H / 6 Februari 2020 M