1. Menerima dan meyakini semua yang Allah sampaikan tentang nama-nama dan shifat-shifatNya.
Serta tidak boleh menolak satupun dari nama dan shifat tersebut.
2. Meyakini bahwa setiap nama mengandung shifat.
Nama السميع mengandung shifat mendengar.
Nama البصير mengandung shifat melihat dan begitu seterusnya.
3. Shifat shifat Allah ada yang merupakan :
Shifat Dzat seperti memiliki Wajah, tangan, mata dan lain-lain.
Adapula yang merupakan Shifat fi’il (perbuatan) seperti Allah ridho, murka, melaknat, datang, turun dan lain-lain.
4. Shifat2 Allah tersebut diatas tidak ada yang sama dengan shifat makhluk apapun.
ليس كمثله شيء وهو السميع البصير
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Allah dan dia maha mendengar lagi maha melihat QS Assyuro : 11).
Dan meyakini shifat Allah sama dengan shifat makhluk bisa menjatuhkan seorang muslim kepada kekufuran.
5. Didalam memahami nama dan shifat Allah kita wajib tunduk kepada apa yang ada didalam alquran dan hadits.
Tidak boleh ada yang dikurang kurangi ataupun ditambah tambahkan.
6. Tidak boleh mengubah dan memalingkan (mentakwil) makna nama dan shifat Allah dari apa yang telah disebutkan didalam alquran dan hadits. Karena Nabi dan para sahabat tidak pernah melakukannya. Dan kebenaran adalah apa yang ada pada Nabi dan para sahabat.
7. Juga tidak boleh menanyakan bagaimana kaifiyyat shifat Allah. Karena kaifiyyat shifat Allah hanya Allah yang mengetahuinya.
Serahkan ilmu kaifiyyatnya kepada Allah.
Yakini nama dan shifat Allah dengan makna yang telah disebutkan didalam alquran dan hadits dan serahkan ilmu kaifiyyatnya kepada Allah.
✍️ Maududi Abdullah
Ujung Padang Riau.
8 Muharrom 1442H / 27 Agustus 2020 M